Pasuruan, SuaraSakera.com – Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di Sukorejo rupanya semakin memanas. SA menepis tuduhan dirinya sebagai pelaku penganiayaan saat jumpa pers.
Laporan orang tua korban yang menuduh SA, sebagai pelaku penganiayaan dia anggap sebagai fitnah dan memutar balikkan fakta. Dihadapan para media, SA sempat mengklarifikasi terkait dirinya bukan anggota Sakera dan membeberkan cerita yang sebenarnya tentang peristiwa itu.

“Ada anak Dusun Krangkeng dan Rembang ngaku dikejar segerombolan gangster menggunakan clurit dan senjata tajam sampai sepedanya di tinggal karena ketakutan dan terancam,” kata SA, pada awak media
Setelah itu, kedua anak-anak tersebut lari ke pemukiman warga dan minta perlindungan, karena mengetahui cerita dari kedua korban tersebut akhirnya SA, dan beberapa warga setempat mendatangi lokasi.
“Saat di lokasi, mereka mengaku mancing tapi hanya membawa stik, tapi gak bawa senar pancing dan peralatan pancing lainnya. Diantara mereka ada anak Sukorejo,Prigen dan Suwayuo.” Ujar SA
Tak hanya itu, SA sempat mengecek HP, dan katanya menemukan group gangster didalamnya. Bahkan, ada percakapan yang membahas pengeroyokan gangster di sejumlah tempat di Kabupaten Pasuruan.
“Di HP anak Suwayuwo itu ada pesan suara tentang pengeroyokan di Suwayuwo, Pandaan dan Sengonagung,” kata SA
Lanjut SA, “anak yang mengaku dikejar itu mengatakan, jika salah satu dari mereka dicurigai orang yang terekam CCTV saat pengeroyokan oleh kelompok gangster di Sengonagung.” Ungkap SA
Setelah itu SA memaparkan bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan pada waktu itu.
“Saya tidak mukul dan Tidak ada penganiayaan sama sekali, bahkan salah satu dari anak itu saya kenal Bapaknya dan saya suruh pulang,” Terang SA
Dari kejadian ini SA merasa di fitnah dan di dzolimi, karena kejadian sebenarnya tidak seperti yang ada dalam pemberitaan dan viral di media.
“Saya merasa difitnah dan di dzolimi karena didalam pemberitaan tersebut jelas memutar balikkan fakta.” Pungkas Sa
Jurnalis : Huda